Berita

 Network

 Partner

Ikuti Kabarnegeri.com

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Bandara Pitu Morotai, Dibangun Jepang dan Sekutu

Pegawai Bandara Pitu Morotai, Kepulauan Morotai (ist)
Pegawai Bandara Pitu Morotai, Kepulauan Morotai (ist).

Redaktur:

Bandara Pitu Morotai, yang sekarang bernama Bandar Udara Leo Wattimena (IATA: OTI, ICAO: WAMR) adalah Bandar Udara yang terletak di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara. Nama ini diambil dari tokoh angkatan udara Marsekal Muda TNI (Anumerta) Leonardus Willem Johanes Wattimena.

Leo lahir di Singkawang, Kalimantan Barat pada 03 Juli 1927 dan wafat di Jakarta 18 April 1976. Leo seorang perwira dan penerbang AURI yang terkenal di era 1950-1960-an. Ia anak ke empat dari enam bersaudara pasangan dari HL Wattimena dan UR Wattimena.

Bandar Udara Pitu merupakan bandara militer yang dikelola oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU). Pangkalan Udara TNI AU Morotai bermarkas di bandara ini.

Bandara ini dibangun pada masa pendudukan Jepang, pada tahun 1942 dengan nama Bandara MorotaiWaktu Jepang berkuasa, Bandara Pitu dibangun 2 Runway atau landasan pacu.

Setelah Jepang kalah dalam Perang Dunia II, dan sekutu masuk di Morotai 1944, bandara ini dikelola oleh tentara Sekutu hingga tahun 1946.

Sekutu kemudian membangun 5 Runway lagi untuk Bandara Morotai, sehingga jadi total 7 Runway.

Bandara Pitu
Bandara Pitu Morotai

Setelah Indonesia merdeka, Bandara Morotai dioperasikan oleh TNI AU, dan dijadikan pangkalan udara. Pada tahun 1990, pemerintah Indonesia memutuskan untuk mengembangkan Bandara Morotai atau Bandara Pitu menjadi bandara sipil, yang dapat diakses oleh masyarakat umum.

Pada tahun 2015, pembangunan dan renovasi bandara dimulai. Dengan tujuan memperluas fasilitas, dan meningkatkan kapasitas bandara.

Untuk mendukung pariwisata dan pembangunan ekonomi, di Pulau Morotai. Bandara ini resmi dioperasikan pada tanggal 10 November 2017.

Bandara Pitu memiliki Runway spanjang 2.500 meter dan lebar 45 meter, serta dapat menampung pesawat jenis Airbus A320 dan Boeing 737. Bandara Pitu Morotai menjadi pusat perjalanan wisata, di wilayah timur Indonesia.

Selain itu, bandara ini juga dapat memfasilitasi kegiatan perdagangan, dan investasi di daerah Pulau Morotai dan sekitarnya.

Bandar udara sejarah ini, memiliki luas terminal yang cukup. Dengan luas 2200 meter persegi, bandara kelas III ini dapat menampung hingga 200 penumpang (Bandara Pitu)

Dengan runway sepanjang 2400 x 45 m, Bandara Pitu Morotai diterbangi Wings Air rute Morotai – Ternate (PP).

Bandara Leo Wattimena menjadi fasilitas penunjang Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) karena memiliki kedekatan dengan objek wisata Indonesia Timur

Kabarnegeri.com memiliki tujuan untuk menyebarkan fakta secara up to date, aktual, serta mengungkap realita yang tidak diungkapkan oleh media lain.

Ikuti Kabarnegeri.com

Get it on Google play store
Download on the Apple app store