Berita

 Network

 Partner

Ikuti Kabarnegeri.com

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Pembunuhan dan Teror di Haltim Halteng Resmi Dilaporkan ke Mabes Polri dan Komisi III DPR RI

Redaktur:

Jakarta, Kabarnegeri.com— Dinilai lamban penanganan hukum atas Maraknya aksi pembunuhan dan teror oleh orang tak dikenal (OTK), Organisasi Mahasiswa asal Maluku Utara yang berkedudukan di Jakarta telah secara resmi melaporkan kasus berulang tersebut yang terjadi di Halmahera Tengah dan Halmahera Timur ke Profesi dan Pengaman Polisi (Propam) Markas Besar Kepolisian Republik Indoenesia (MABES POLRI) dan Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).

Alnugrasyah Asri, Ketua Umum Forum Mahasiswa Pasca Sarjana (FORMAPAS) Jabodetabek dan perwakilan pengurus, bersama Hamdan Halil, Ketua Umum Pengurus Besar Forum Mahasiswa Maluku Utara (PB FORMMALUT) Jabodetabek, pada Selasa (27/6) mendatangi Mabes Polri dan DPR-RI untuk mendesak perhatian negara atas penanganan dan penutasan kasus pembunuhan dan terror di Halmahera.

Alnugrasyah, melalui rilis yang dikirim ke awak media ini selasa, (27/6/2023), menyebut Kapolri dan DPR-RI melalui komisi III diharapkan memberikan perhatian khusus terhadap penangan kasus pembunuhan dan teror yang terkesan bertele-tele, tidak professional, lamban dan tidak memberikan jaminan rasa keadilan.

“sangat disayangkan, kasus pembunuhan dan teror ini seperti perayaan tahunan yang terus terjadi. Bahkan pada dua hari terakhir berturut-turut peristiwa ini terjadi di Desa Damuli Patani Timur dan Desa Dote Weda Timur Kab. Halmahera Tengah.” Sesalnya.

Lanjut Alnugransyah, Kasus pembunuhan dan teror ini telah menyita perhatian publik secara luas, namun oleh institusi kepolisan setempat, baik polda Maluku Utara maupun Polres Halmahera Tengah belum menunjukan sikap cepat dan sigap penanganan hukum untuk memburu pelaku yang diduga kuat berlalu lalang di hutan Halmahera melancarkan aksi teror dan pembunuhan.

“akibatnya, masyarakat di kampung-kampung bersiap siaga untuk menggunakan caranya sendiri menyisir hutan. Padahal perlu Adaya tim gabungan yang melibatkan unsut Polri dan TNI bersama masyarakat sehingga peristiwa ini tidak berujung kerusuhan dan pertumpahan darah secara massal di bumi Fagogogru” ungkapnya.

Sementara Hamdan Halil, Ketua Umum Pengurus Besar Forum Mahasiswa Maluku Utara (PB FORMMALUT) Jabodetabek, menyampaikan Kapolri Jenderal Sigit Prabowo perlu melakukan evaluasi menyeluruh dan segera mencopot Kapolda Maluku Utara dan Kapolres Halmahera Tengah.

“maraknya pembunuhan dan teror ini adalah bagian dari kegagalan Institusi Polri di tingkat daerah yang masih menggap kasus ini adalah perkara biasa-biasa saja sehingga terkesan ditangani dengan cara biasa-biasa saja. Sampai kapan pembunuhan dan teror ini berakhir kalau penanganan hukumnya tidak berani, lalai dan terkesan melakukan pembiaran”

Kabarnegeri.com memiliki tujuan untuk menyebarkan fakta secara up to date, aktual, serta mengungkap realita yang tidak diungkapkan oleh media lain.

Ikuti Kabarnegeri.com

Get it on Google play store
Download on the Apple app store