Berita

 Network

 Partner

Ikuti Kabarnegeri.com

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Drone militer Amerika Jatuh di Laut Hitam

Drone militer Amerika Serikat
(FILES) In this file photo taken on November 07, 2020 This handout photo courtesy of the US Air Force obtained on November 7, 2020 shows an MQ-9 Reaper unmanned aerial vehicle (UAV or drone) flying over the Nevada Test and Training Range on January 14, 2020. - The United States on Tuesday condemned a Russian jet's "reckless" collision with one of its drone over the Black Sea that led to the destruction of the American aircraft. (Photo by William ROSADO / US AIR FORCE / AFP) / XGTY / RESTRICTED TO EDITORIAL USE - MANDATORY CREDIT "AFP PHOTO /US AIR FORCE" - NO MARKETING - NO ADVERTISING CAMPAIGNS - DISTRIBUTED AS A SERVICE TO CLIENTS.

Redaktur:

Drone militer Amerika Serikat diduga jatuh ke Laut Hitam setelah ditabrak jet tempur Sukhoi Su-27 milik Rusia.

Akibat peristiwa tersebut, Amerika Serikat (AS) dan Rusia kembali bersitegang. USA menuding Rusia sengaja menabrak drone militernya.

Tudingan itu disampaikan militer AS. AS menyebut pesawat tak berawak-nya itu sedang dalam misi rutin di wilayah udara internasional. Kemudian, 2 jet tempur Rusia mencoba untuk mencegatnya.

Komando Eropa AS mengatakan insiden itu adalah hasil dari ‘tindakan tidak profesional oleh Rusia’. Sebelum bertabrakan dengan drone AS itu, 2 pesawat tempur Su-27 Rusia disebut mencegat MQ-9 Reaper tak berawak itu di atas perairan internasional dan satu memotong baling-balingnya.

“Beberapa kali sebelum tabrakan, Su-27 membuang bahan bakar dan terbang di depan MQ-9 dengan cara yang sembrono, tidak ramah dan tidak profesional,” kata Komando Eropa AS.

Pasca heboh drone USA jatuh di Laut Hitam, AS secara resmi pun kemudian langsung memanggil Duta Besar (Dubes) Rusia di Washington DC untuk memprotes jatuhnya drone tersebut.

“Kami terlibat langsung dengan Rusia, sekali lagi di tingkat senior, untuk menyampaikan keberatan kami yang kuat atas pencegatan yang tidak aman dan tidak profesional ini, yang menyebabkan jatuhnya pesawat tak berawak AS,” ucap juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, seperti dilansir AFP, Rabu (15/3/2023).

Duta Besar Rusia di Washington DC, sebut Price, telah hadir di Departemen Luar Negeri AS pada Selasa (14/3) sore waktu setempat. Disebutkan juga oleh Price bahwa Duta Besar AS di Moskow telah mendaftarkan ‘keberatan yang kuat’.

Price dalam pernyataannya juga menyebut insiden ini sebagai pelanggaran yang jelas terhadap hukum internasional.

Kabarnegeri.com memiliki tujuan untuk menyebarkan fakta secara up to date, aktual, serta mengungkap realita yang tidak diungkapkan oleh media lain.

Ikuti Kabarnegeri.com

Get it on Google play store
Download on the Apple app store