Berita

 Network

 Partner

Ikuti Kabarnegeri.com

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

AS-NATO vs BRICS: Jalan Ketiga Diplomasi Perdamain dan Ekonomi Indonesia

Redaktur:

Oleh : Yana Maulidia Jusra (Ketua Umum DPP Perserikatan Pemuda Bangsa)

Konflik antara Ukraina dan Rusia hampir tidak dapat dipisahkan dari peran aliansi militer dan ekonomi dunia saat ini. Dimana Amerika Serikat dan sekutunya NATO serta Rusia dengan BRICS. hal ini didasarkan pada layar permohonan keanggotaan sah Ukraina sebagai anggota NATO atas invasi Rusia. Demikian halnya dengan Rusia bersama aliansi ekonominya yang tentu akan mendapatkan support di balik layar. Untuk diingat, bahwa baik NATO ataupun BRICS keduanya sama-sama memiliki kerja sama militer dan ekonomi didalamnya.

NATO atau yang dikenal dengan (North Atlantik Treaty Organization) sendiri merupakan aliansi politik dan kekuatan militer internasional bidang keamanan yang didirikan oleh 12 negara atau sering dikenal dengan Perjanjian Washington (Washington Treaty).

Sementara BRICS merujuk pada (Brazil, India, China dan South Africa) merupakan aliansi ekonomi negara-negara nilai PDB 10 besar di dunia mewakili miliaran orang dimana 26,7 persen dari permukaan tanah dan 41,5 persen dari populasi dunia dengan kesiapan pelayanan dunia . dimana India dengan Produksi dan rekayasa obat, Rusia dengan Ekspor minyak, China dengan sejumlah besar manufaktur, Brasil serta Afrika selatan dengan minyak dan biji-bijiannya saat ini telah mempersepsikan diri sebagai juru bicara negara berkembang dengan mempromosikan perdamaian, keamanan, pembangunan, kerja sama serta kontribusinya pada pengembangan kemanusiaan.

Diketahui Afrika Selatan akan menjadi tuan rumah KTT BRICS ke 15 di Durban pada akhir Agustus 2023. Aliansi ekonomi ini sendiri sedang mendapat angin segar setelah Afrika Selatan yang bergabung pada 2011, kini empat negara tengah menujukan kesiapannya bergabung sebagai anggota baru dan dalam tahap usulan diantaranya, Iran, Arab Saudi, Turki dan Mesir.

 

AS NATO dan BRICS Alaram Perang Dunia III

Perbedaan pandangan antara NATO dan BRICS dapat dilihat terutama pada kesetaraan jenjang, terutama penentangan BRICS terhadap politik kekuasaan, hukum rimba, hegemoni dan menginginkan keseimbangan pada tatanan dunia, menampung solusi dunia terhadap perekonomian baik negara maju maupun negara berkembang, dan bersedia bekerja sama dengan berbagai pihak. Berbeda dengan NATO yang dengan sistem Kapitalisnya meskipun memiliki peran dalam menjaga perdamaian, tetapi terkesan menutup mata terhadap fakta perbedaan jenjang.

Dalam catatan sejarah, kita dapat belajar bahwa superioritas berlebihan yang berpotensi disalahgunakan oleh suatu kekuatan tertentu yang mengancam pihak lain dapat memicu terjadinya perang. Misalnya pada Perang Dunia I (1914-1918) dan Perang Dunia II (1939-1945).

Kabarnegeri.com memiliki tujuan untuk menyebarkan fakta secara up to date, aktual, serta mengungkap realita yang tidak diungkapkan oleh media lain.

Ikuti Kabarnegeri.com

Get it on Google play store
Download on the Apple app store