Evakuasi WNI di Sudan, Yana Kami Percaya Sepenuhnya Langkah Pemerintah
Redaktur: M Tahir
Jakarta, Kabarnegeri.com— Ketua Umum Perserikatan Pemuda Bangsa (PPB) Yana Maulidia Jusra merespon upaya pemerintah Indonesia dalam melakukan evakuasi terhadap Warga Negara Indonesia (WNI). Pemerintah sedang bekerja, ikuti sajah perkembangan, Kami percaya Sepenuhnya Langkah pemerintah.
“kita bersama kan mengetahui bahwa saat ini WNI kita sedang di evakuasi ke kota Port Sudan selanjutnya ke Jeddah dan akan kembali ke Indonesia. Pemerintah saat ini sedang bekerja kita ikuti sajah perkembangannya, yang pasti kami percaya sepenuhnya bahwa pemerintah akan melakukan yang terbaik.” Ujar Yana saat ditemui di Museum Nasional Indonesia, Jakarta. Selasa (25/4/2023).
Ia mengaku terus mengamati perkembangan yang ada. Sejauh ini Langkah-langkah pemerintah untuk memastikan keselamatan WNI cukup baik, kita doakan semoga segalanya berjalan baik.
“kami terus mengamati perkembangan di sana terutama langkah-langkah pemerintah Indonesia dalam melaksanakan evakuasi dan Alhamdulillah sejauh ini cukup baik, mari sama-sama kita doakan semoga segala upaya pemerintah dapat berjalan dengan baik dan saudara-saudara kita bias sampai dengan selamat.”
Sebelumnya Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan pemerintah sedang melakukan evakuasi terhadap Warga Negara Indonesia (WNI)
Senada dengan Mahfud, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan hingga senin (24/4/2023), ada 538 WNI sudah dievakuasi ke kota Port Sudan dan akan diberangkatkan ke Jeddah sebelum kembali ke tanah air.
Konflik Sudan diketahui dipicu tindakan paramiliter Rapid Support Force (RSF) yang menyerbu sejumlah titik strategis seperti istana kepresidenan dan bandara internasional Sudan pada 15 April lalu.
Serangan RSF ini telah memicu bentrokan dengan militer Sudan. Angkatan bersenjata negara Afrika Utara itu bahkan tak segan meluncurkan serangan udara ke sejumlah basis RSF.
Sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Arab Saudi Korea Selatan dan Jepan telah bergerak cepat mengevakuasi warganya dari Khortum. Buntut perang saudara ini pun telah menewaskan lebih dari 400 orang serta ribuan korban luka-luka.