Gunung Semeru Mengalami 21 Erupsi, Waspadai Awan Panas
Redaktur: Redaksi Kabar Negeri
Gunung Semeru mengalami 21 erupsi pada Sabtu (26/3/2023). Erupsi terjadi pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB.
Hal ini diungkap oleh petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru Yadi Yuliandi setelah intens melakukan pengamatan kegempaan aktivitas Gunung. Gempa letusan atau erupsi dengan amplitude 17-22 mm dengan lama gempa 75-155 detik
“Di seismograf juga terekam terjadi satu kali harmonik dengan apmlitudo 155 dan lama gempa 215 detik,” ujarnya di Lumajang, Sabtu (25/3/2023).
Selain itu, kata dia, terjadi satu kali gempa vulkanik dalam dengan amplitude 24 mm dan dua kali gempa terktonik jauh dengan amplitude 10-14 mm.
Untuk pengamatan secara visual, Gunung Semeru terlihat jelas, asap kawah tidak teramati, kemudian cuaca cerah hingga berawan, angin lemah ke arah selatan dan barat daya.
Sementara itu, untuk status Gunung Semeru masih pada level III atau Siaga, sehingga masyarakat diimbauuntuk mematuhi semua rekomendasi yang sudah ditetapkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Kata dia, masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 Km dari puncak gunung.
Di luar jarak tersebut masyarakat juga tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terjadi perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 Km dari puncak.
“Masyarakat di lereng Semeru juga kami imbau tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu,” katanya.
Selain itu masyarakat juga diimbau untuk mewaspadai potensi Awan Panas Guguran (APG) guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
“Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Beusk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai- sungai kecil yang merupakan anak sungai dari besuk kobokan,” pungkasnya.