Pembangkit Listrik Tenaga Thorium Direncanakan Dibangun di Bangka
Redaktur: Redaksi Kabar Negeri
Pembangkit Listrik Tenaga Thorium (PLTT) akan direncanakan dibangun oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di Pulau Gelasa Kabupaten Bangka Tengah. Ini dilakukan guna meningkatkan ketersediaan energi untuk mendukung pembangunan dan ekonomi masyarakat.
“Saat ini di Pulau Gelasa sedang dikaji pilot plant untuk pembangkit listrik tenaga thorium,” kata Penjabat Gubernur Kepulauan Babel Ridwan Djamaluddin dikutip dari Antara, Senin (20/3/2023).
Ia mengatakan, dalam konteks transisi energi, pengolahan pasir silika ini menjadi bagian dari kontribusi Indonesia untuk energi terbarukan. Thorium banyak terdapat di Provinsi Bangka Belitung.
“Konotasi transisi energi itu tidak semata-mata memadamkan PLTU batu bara, tetapi seberapa besar kontribusi Indonesia untuk mendukung industri lain dalam hal ini panel surya,” ujarnya.
Menurut dia jika berhasil membangun listrik tenaga torium, maka Babel menjadi lumbung energi baru dengan harga jual lebih murah bila dibandingkan dengan listrik PLTU.
“Untuk mempercepat pembangunan pembangkit listrik tenaga thorium ini, perlu diskusi serius dan dukungan seluruh pihak serta masyarakat,” katanya.
Ia menyatakan, selama ini pasir timah tidak dimanfaatkan dengan baik. Oleh sebab itu, pasir timah yang banyak memiliki mineral ikutan kedepannya dapat lebih dimanfaatkan.
“Ketika kita mau berubah menjadi industri lebih maju tentunya ada tantangan, namun hakekatnya sumber daya alam itu jumlahnya terbatas, dan kita meyakini bahwa kita harus naik kelas tidak boleh kita terus menerus berada di level paling bawah saja,” tandasnya.
Di kalangan masyarakat Indonesia, pembangkit listrik dengan bahan bakar thorium dipopulerkan dengan istilah PLTT atau pembangkit listrik tenaga thorium.
Sesungguhnya thorium masih termasuk ke dalam unsur radioaktif alam seperti halnya uranium. Beda antara kedua unsur tersebut adalah uranium memiliki nomor atom 92 dan nomor massa 235 (92U235), sedangkan thorium memiliki nomor atom 90 dan massa atom 232 (90Th232).
Lebih spesifik lagi uranium adalah unsur yang bersifat fissil (dapat membelah diri) setelah bereaksi nuklir dan thorium bersifat fertil (membiak), atau tidak dapat membelah diri. Thorium akan membelah diri dengan terlebih dahulu direaksikan dengan neutron (0n1) sehingga berubah 90U233.
Pembangkit listrik berbahan bakar thorium sudah mulai dikembangkan pada tahun 1965 oleh Glen T. Seaborg di Oak Ridge National Laboratory, Amerika Serikat dengan memanfaatkan thorium dalam bentuk cair yang disebut Molten Salt Reactor (MSR).