Berita

 Network

 Partner

Ikuti Kabarnegeri.com

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Soal Krisis Iklim, PB HMI Harap AS-Tiongkok Turun Gunung

Redaktur:

Jakarta, Kabarnegeri.com— Penomena perubahan iklim yang santer menjadi isu global akhir-akhir ini tengah mendapat perhatian serius dari semua kalangan. Hal inipun tak luput dari perhatian Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI). M. Tahir Wailissa Ketua Bidang Otonomi Daerah PB HMI mengungkapkan ancaman eksistensial “Pemanasan Global” harus menjadi konsen semua negara demi masa depan ummat manusia terutama Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok (China).

“Kita bersama memahami bahwa AS-Tiongkok adalah dua negara penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di dunia dan investor terbesar dalam energi terbarukan, harapannya kedua negara dapat turun gunung untuk menopang negara dunia ketiga sebagai wujud tanggung jawab kolektif” Tutur Tahir saat ditemui di Taman Suropatty, Rabu (15/11/2023).

Masi Tahir, Penomena perubahan iklim makin masif dan dampak rentannya sangat beresiko di masa depan, degradasi lingkungan di masa depan akan berdampak pada kelangkaan air bersih, kebakaran hutan, kekeringan panjang dan penularan wabah penyakit yang intens.

“Jika membaca perkiraan para ilmuwan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaui Panel Antar Pemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) bahwa suhu global akan terus meningkat selama beberapa dekade dan penyebab utamanya adalah ” gas rumah kaca”. Jadi kami kira, kedua negara adi kuasa ini harus segera duduk bersama demi masa depan bumi”

Ia melanjutkan, Para ilmuwan mempunyai keyakinan yang tinggi bahwa suhu global akan terus meningkat selama beberapa dekade, terutama disebabkan oleh gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktivitas manusia.

Kita bersama harus siap menghadapi kenyataan-kenyataan ini, sebab ilmuan memperkirakan dalam kurun 2022-2026 ada satu tahun di antaranya yang kondisi suhu rata-ratanya secara global akan melampaui batas tertinggi hingga lebih dari1,5 derajat celsius. Lonjakan suhu ini diukur berdasarkan perbedaan temperatur saat ini dengan suhu masa praindustri tahun 1850-1900-an Diperkirakan, kenaikan Berdampak pada daya dukung lingkungan dan penurunan kualitas ruang hidup.

“AS-Tiongkok kami minta bergerak cepat, tidak ada alasan untuk menunda sebab sejarah akan menuntut kita dihari esok. kami juga mengajak semua pihak agar konsen terhadap ancaman perubahan iklim ini, dengan menjaga lingkungan sekitar melalui tindakan nyata. Aktivitas individu dan kelompok suda sepantasnya disejajarkan pada tantangan masa depan Planet Bumi” Tutup Tahir (kn)

Kabarnegeri.com memiliki tujuan untuk menyebarkan fakta secara up to date, aktual, serta mengungkap realita yang tidak diungkapkan oleh media lain.

Ikuti Kabarnegeri.com

Get it on Google play store
Download on the Apple app store