Waketum Partai Golkar Ace Hasan: Golkar Institute Menjaga Politik Tetap Waras
Redaktur: Redaksi Kabar Negeri
Jakarta- Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily mengatakan meski partainya baru saja menyelesaikan Musyawarah Nasional XI (Munas), tetapi itu tidak membuat pendidikan politik berhenti. Menurut Ace, pendidikan politik melalui Golkar Institute tetap dan akan terus berjalan di tengah dinamika internal Golkar. Dengan begitu, Golkar akan terus melahirkan pemimpin-pemimpin teknokratik.
“Politik boleh berganti, tapi mencetak kader teknokrat, kader kompeten Golkar, tetap harus diwujudkan.
Kita, Golkar Institute terus menjaga agar politik tetap waras”, demikian kata Ace saat menutup rangkaian acara Executive Educatioan for Young Political Leaders 16 (YPL 16), Sabtu (31/8/2024) di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta.
Pada pendidikan politik Golkar Institute, peserta tidak hanya dibekali dengan materi tentang politik, ekonomi dan kepemimpinan, tetapi juga secara spesifik mengenai ekonomi hijau, kelestarian lingkungan hidup hingga perubahan iklim. Menurut Ace, isu ini kurang banyak mendapat perhatian sehingga Golkar Institute secara khusus memasukkan pembahasan itu dalam materi-materi pendidikan.
“Isu politik dalam negeri, penting. Tapi ada juga yang penting seperti ekonomi hijau, isu lingkungan, perubahan iklim. Terkadang itu kurang menjadi perhatian. Tapi itu penting kita bahas. Kadang masih yang dibahas bagaimana menaikkan PAD (Pendapatan Asli Daerah)”, jelas Ace.
“Di Golkar Institute teman-teman disodorkan wawasan dan pengetahun agar kita memiliki kesadaraan, bahwa politik dibutuhkan untuk merespons perubahan yang akan datang”, lanjut Ace.
Mulya Amri, Faculty Chair Golkar Institute melaporkan bahwa selama sepekan pendidikan ini berjalan dengan baik. Dalam laporannya ia menyebut ada sebanyak 19 materi yang diberikan kepada peserta dari 21 narasumber terkemuka. Ia juga mengumumkan lulusan Pendidikan Golkar Institute angkata 16 ini, yaitu: Amalia Ayuningtyas asal Jawa Barat; Ezekiel Paruntu Stuart asal Sulawesi Utara; dan M. Fajar Rillah Vesky asal Sumatera Barat.(*)
